Salam untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. Bapak/ibu guru mempunyai kewajiban untuk membenahi karakter bangsa. Ekspektasi masyarakat yang cukup besar terhadap profesi guru semakin menambah prosi tanggung jawab guru terhadap perbaikan karakter bangsa. Namun demikian perbaikan karakter bangsa tidak serta merta menjadi tanggungjawab guru. Orang tua dan masyarakat mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap karakter anak. Porsi tanggung jawab guru sebaiknya dilakukan sebaik-baiknya oleh guru. Para guru harus bersungguh-sungguh dalam mendidik terutama dalam kedisiplinan dan kejujuran.
Karakter jujur, demokratis, tanggung jawab, toleransi, dan komunikatif yang selama ini menjadi permasalahan bagi guru karena sudah semakin menipisnya karakter tersebut, akhirnya melalui pembelajaran yang diinovasikan dengan mengkombinasikan kegiatan pembelajaran dengan permainan tradisional seperti hompipa, cublak-cublak suweng, dan boy-boyan akhirnya perlahan tapi pasti penanaman pendidikan karakter mampu menmbudayakan karakter ratu sima pada siswa, khususnya siswa sekolah dasar yang saya asuh. Karakter ratu sima yang hampir terkikis, dan permainan tradisional yang sudah hampir punah terlihat ada tanda-tanda kemajuan dan pembudayaan. Siswa yang semula sering individualis, tidak jujur, kurang demokratis, belum tertanamnya rasa tanggung jawab, akhirnya sedikit demi sedikit perlahan menjadi siswa yang berkarakter ratu sima. Wajah yang berbinar-binar dan bersemangat mengikuti pembelajaran melalui permainan tradisional yang bagi mereka merupakan permainan baru dan sangat menyenangkan. Pembudayaan karakter ratu sima melalui model Group Investigation berbasis permainan ombak boyo berbantuan media bolu kembar dapat dilihat pada gambar-gambar berikut.
Karakter jujur, demokratis, tanggung jawab, toleransi, dan komunikatif yang selama ini menjadi permasalahan bagi guru karena sudah semakin menipisnya karakter tersebut, akhirnya melalui pembelajaran yang diinovasikan dengan mengkombinasikan kegiatan pembelajaran dengan permainan tradisional seperti hompipa, cublak-cublak suweng, dan boy-boyan akhirnya perlahan tapi pasti penanaman pendidikan karakter mampu menmbudayakan karakter ratu sima pada siswa, khususnya siswa sekolah dasar yang saya asuh. Karakter ratu sima yang hampir terkikis, dan permainan tradisional yang sudah hampir punah terlihat ada tanda-tanda kemajuan dan pembudayaan. Siswa yang semula sering individualis, tidak jujur, kurang demokratis, belum tertanamnya rasa tanggung jawab, akhirnya sedikit demi sedikit perlahan menjadi siswa yang berkarakter ratu sima. Wajah yang berbinar-binar dan bersemangat mengikuti pembelajaran melalui permainan tradisional yang bagi mereka merupakan permainan baru dan sangat menyenangkan. Pembudayaan karakter ratu sima melalui model Group Investigation berbasis permainan ombak boyo berbantuan media bolu kembar dapat dilihat pada gambar-gambar berikut.
(1)
siswa bermain hompipa; (2) siswa bermain cublak-cublak suweng; (3) siswa
bermain boy-boyan dengan media bolu kembar; (4) siswa berbagi media untuk
investigasi; (5) siswa berinvestigasi mendiskusikan materi; (6) perwakilan
kelompok mempresentasikan hasil investigasi.
Model
pembelajaran harus diinovasi dengan melakukan modifikasi antara permainan
tradisional untuk menanamkan pendidikan karakter dan berbantuan media yang
memanfaatkan barang-barang di lingkungan sekitar. Dengan menerapkan hal-hal
yang dekat dan disukai siswa, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) berbasis
permainan ombak boyo (hompimpa,
cublak-cublak suweng, boy-boyan). Menjadi satu hal yang menarik jika
pembelajaran disajikan dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan media bolu kembar (bola salju
kereweng bergambar) yang dapat membantu memudahkan siswa memahami materi.
Di setiap sintak model Group Investigation (GI) berbasis permainan ombak boyo
disisipkan kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan karakter ratu sima (jujur, demokratis, tangung jawab, toleransi, komunikatif).
Model Group
Investigation (GI) berbasis
permainan ombak boyo berbantuan media bolu kembar sangat disukai siswa dan setiap kegiatannya
bermuatan karakter serta meningkatkan aktivitas siswa, sehingga dapat
menumbuhkan dan membudayakan karakter ratu sima, dan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa.
Semakin mengikisnya karakter pada siswa, hal ini
sangat membuat resah bagi semua pemangku pendidikan. Siswa di sekolah hanya
beberapa jam, tetapi sesungguhnya siswa akan lebih percaya dan menurut kepada
gurunya daripada kepada orang tuanya. Dengan kenyataan seperti ini akan lebih
mudah bagi kita sebagai guru untuk menanamkan dan membudayakan pendidikan
karakter melalui pembelajaran yang dikemas menarik dengan menyisipkan permainan
tradisional yang semakin terkikis keberadaanya. Siswa usia sekolah dasar
merupakan usia yang masih suka bermain, permainan yang saat ini beredar luas
adalah permainan yang menyebabkan siswa menjadi pribadi yang individualis.
Tidak sedikit siswa yang lebih memilih menyendiri untuk bermain game daripada harus bermain dan
bersosialisasi dengan teman sebayanya. Kita sebagai guru yang bukan hanya
pengajar tetapi sebagai pendidik, harus lebih kreatif dalam mengubah suatu
kebiasaan yang buruk dari siswa untuk diubah menjadi lebih baik dan menjadi
pribadi yang berkarakter untuk siap nantinya bersosialisasi di kehidupan
bermasyarakat.
Guru harus berani
membuat, memodifikasi, mengembangkan, atau menciptakan inovasi pembelajaran
berbasis permainan tradisional lainnya sebagai bentuk nyata konservasi kearifan
lokal di sekolah. Jangan pernah takut untuk mencoba hal baru yang sekiranya
membawa dampak luar biasa terutama bagi pembudayaan sikap positif siswa,
terutama perubahan karakter yang membudaya. Awali dengan bersikap manis,
membuat nyaman siswa, dan berinovasi dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas
maupun di luar kelas. Sekolah hendaknya memberikan rekomendasi kepada guru
dalam berkreasi dan berinovasi. Diberikan kesempatan untuk mewujudkan harapan
yang meskipun terkadang banyak kendala. Dalam hal ini terutamanya menerapkan model Group
Investigation (GI) berbasis
permainan ombak boyo berbantuan
media bolu kembar untuk membuktikan
bahwa pendidikan karakter dapat didesain secara menyenangkan, menghasilkan
pembudayaan karakter yang diharapkan, dan dimungkinkan bagi guru mendesain
inovasi pembelajaran yang memuat nilai-nilai karakter secara lengkap.
No comments:
Post a Comment